Saat Jalan Jajan Hemat (JJH) bertanya pada seorang rekan, tempat wisata mana saja yang ada di Surabaya. Dijawab “Wisata Kuliner”, karena Surabaya gudang makanan enak. Penasaran dengan pernyataan tersebut, JJH dalam waktu yang sangat singkat mencoba mencicipi beberapa kuliner di Surabaya. Memang masih buaannyyyaaaak lagi tempat kuliner yang maknyus di Surabaya, tapi berhubung lokasi yang tidak mudah dicapai dengan kendaraan umum, maka JJH hanya mencari yang mudah dan dilewati saja.
Lontong Balap Rajawali
Lokasi nya di Jalan Rajawali, depan SPBU. Tempatnya sederhana di pinggir jalan raya, di atas trotoar, tanpa ada AC. Tapi rasanya mantap. Lontong disajikan dengan tahu goreng, tauge, lento dan kuah. Jika mau bisa menambah side menu sate kerang. Harga semangkok Rp 6.000 dan sate kerang Rp 500 / tusuk.
Baca selengkapnya...
Senin, 27 Desember 2010
Kuliner Surabaya : Lontong Balap Rajawali
Senin, 20 Desember 2010
Waspada! Penjahat Pantau Status Facebook Anda
Jakarta (ANTARA News) - September tahun ini, Kai Leighton lahir di Inggris dengan penyakit kelainan jantung. Ayah dan ibunya melakukan hal yang banyak dilakukan orang tua modern ; mengupdate perkembangan Kai lewat postingan reguler di Facebook untuk teman dan kerabat yang peduli.
Selama lima pekan, Hardyn sang Ibu dan Jamie Leigh sang ayah cemas di samping ranjang Kai di wilayah Leeds. Kondisi Kai diinformasikan lewat update di Facebook, mungkin karena pertimbangan praktis dibandingkan menelefon berpuluh-puluh orang ke kampung halamannya di Hull.
Ketika Kai dioperasi, mereka mengumumkan bahwa pemulihan pembedahannya berjalan lancar.
Sulit dipercaya, seseorang memanfaatkan pesan Facebook mereka untuk mengetahui bahwa ada rumah yang sedang ditinggal penghuninya. Rumah kosong yang mudah dibobol, tak cuma sekali, tetapi dua kali.
"Setiap orang cemas menanti untuk mengetahui bagaimana kondisi Kai dan update lewat Facebook membantu kami untuk menyebarluaskan perkembangan hari demi hari," ujar Hadyn (18).
"Kami tak pernah membayangkan seseorang akan membaca pesan-pesan kami untuk tahu bahwa rumah kami kosong sehingga mudah dibobol."
Hadyn dan Jamie Leigh tak sendiri. Mereka hanyalah satu dari banyak korban kejahatan yang diincar melalui situs jejaring sosial semisal Facebook.
Investigasi yang dilakukan Daily Mail mengungkap bahwa selama tiga tahun belakangan jumlah kejahatan yang terkait dengan situs jejaring sosial telah meningkat sebanyak 7.000 (tujuh ribu) persen di beberapa wilayah - meliputi kasus pembunuhan, pemerkosaan, pedofilia, bullying, pembunuhan dan pencurian.
Polisi, perusahan asuransi dan pakar keamanan IT juga begitu peduli akan persoalan ini. Mereka mengeluarkan peringatan kepada para pengguna agar lebih waspada mengenai informasi pribadi di internet.
Semua bukti menunjukkan bahwa masyarakat belum lagi sadar soal bahaya itu sedangkan para pelaku kejahatan sudah memanfaatkannya.
Pengguna Facebook terus saja memberitahukan teman mereka kapan mereka pergi liburan, alamat pesta; tanggal ulang tahun: barang mahal yang dibeli untuk rumah mereka; dan seberapa seksi mereka terlihat dalam busana baru.
Seoerang pakar keamanan mengatakan "dengan begitu, anda sama saja meletakkan rambu petunjuk agar rumah anda dicuri."
Kai, anak Haydn dan Jamie Leigh lahir pada 12 September dengan masalah pembuluh darah yang parah. "Hidupnya sangat terancam dan kami yakin ia tak akan bertahan," ujar Haydn (18) yang masih mahasiswa motor mekanik.
"Ia di rumah sakit umum Leeds dan kami menetap di sana. Setiap malam kami menggunakan telepon kami untuk meng update Facebook. Setelah tiga atau empat pekan, kami mendapat panggilan telepon dari tetangga yang mengatakan telah melihat orang dengan membawa obor mengendap-endap di ruang tamu kami."
"Ibuku pulang untuk memeriksa dan pencuri telah mengambil sebuah Xbox dan beberapa game komputer. "
"Sekitar sepekan kemudian, mereka kembali lagi dan mengambil dua TV layar datar, komputer ayah saya dan keping DVD, dan belum asuransikan. Anda tak mengira orang akan mengambil keuntungan ketika anda sedang mengalami sesuatu yang mengerikan. Saya berpikiran kami telah memberi tahu mereka untuk mencuri dengan aman."
Haydn mengatakan kesalahannya adalah pada pengaturan pribadi di Facebook yang membolehkan teman dari teman melihat, artinya orang yang belum ia tahu - melihat segalanya yang ia tulis di situs itu.
Pada pengaturan itu, mereka bisa melihat profilnya - termasuk rincian biografisnya, nama, alamat, nomer telepon dan sejarah pendidikan dan pekerjaan,dan semua foto pribadinya. "Saya batasi sekitar 250 teman, tetapi saya kira saya tidak tahu banyak tentang mereka," ujarnya.
"Saya hanya berpikir bahwa jika mereka adalah teman dari teman saya, artinya saya tak akan mendapat masalah."
"Saya kini mempunyai akun yang sangat aman, dengan hanya teman pribadi dekat saya dan jumlah tertentu yang bisa melihatnya, dan jika saya mendapat orang yang meminta menjadi teman saya, saya menolaknya meski saya mengenalnya dengan baik."
Menurut data kepolisian Inggris ada lebih dari 100 ribu kasus di tahun lalu yang berhubungan dengan Facebook, termasuk 7.545 sejak Januari. Di tahun 2005, hanya ada 1.411 kasus.
"Informasi yang diberikan orang di Facebook, ketika terhubung dengan informasi lain secara bebas tersedia di internet, adalah tambang emas untuk pelaku kejahatan," ujar Michael Fraser, seorang pencuri insyaf yang hadir program BBC "Beat the Burglar."
"Awalnya anda menyelenggarakan suatu pesta dan memberikan alamat anda. Tak lama kemudian, anda mengumumkan ulang tahun ke-30 anda. Jadi, jika anda menerima saya sebagai teman dari teman, saya tahu nama anda, alamat anda dan tanggal lahir anda.
"Dari sana, saya dapat berkunjung ke 192.com dan bisa mencari tahu mata pencarian anda, penghasilan, dan apakah anda cukup berharga untuk dicuri."
"Berdasarkan gambar pesta di Facebook saya dapat melihat apa yang berharga di rumah anda - dan di ruang manakah itu. Kemudian anda menulis di Facebook tak sabar berangkat liburan, misalnya Selasa depan."
"Saya dapat mengunjungi Google Street view dan melihat foto aktual tentang rumah anda.Saya bisa mengetahui jika anda memiliki alarm keamanan atau apakah di sana ada semak di taman untuk bersembunyi.Saya bisa melihat semua gang dimana saya bisa kabur. Tentu saja saya tahu anda tak berada di rumah," kata Fraser lalu mengatakan para pencuri hanya mencuri rumah jika mereka pikir dapat masuk.
Penelitian terbaru oleh perusahaan asuransi mengungkap bahwa 36 persen dari pengguna jejaring sosial secara reguler menyiarkan tentang diri mereka ketika mereka berada jauh dari rumah.
Survei yang dilakukan oleh Legal & General menemukan bahwa 45 persen dari pengguna akan senang untuk berteman online dengan orang lain, hanya karena orang tersebut menyebut foto yang bersangkutan bagus.
"Sekali anda menerima orang asing ke dalam akun Facebook anda, mereka dapat memulai dengan apa yang kita sebut sebagai rekayasa sosial yaitu pertanyaan-pertanyaan untuk mengumpulkan informasi tentang anda," ujar Jason Hart, wakil presiden senior dari perusahaan keamanan jaringan CRYPTOCard.
"Ini dapat mendatangkan malapetaka. katakanlah mereka mendapat alamat email anda, kemudian mereka kan mengunjungi akun email anda, berpura-pura menjadi anda dan mengaku lupa kata sandi."
"Akun itu kemudian akan meminta sebuah pertanyaan keamanan - sesuatu seperti makanan favorit anda atau peliharaan pertama anda. setelah beberapa pekan dan bulan, tak sulit buat anda mendapatkan sandi itu karena pasti terungkap dalam percakapan anda dengan pelaku di Facebook."
"Begitu mereka mendapatkan kata sandi email anda, mereka dapat menemukan banyak informasi sensitif, seperti akun Amazon atau ebay anda."
"Kemudian mereka dapat datang ke situs-situs itu dan berpura pura menjadi anda dan mengatakan anda telah kehilangan kata sandi. Situs situs itu mengirimkan kata sandi ke akun email anda."
'Bajingan yang sering melakukan ini menggunakan rincian kartu kredit untuk voucher online yang bisa di dagangkan di internet. Ini bentuk mata uang instan."
"Lebih buruk lagi, jika anda memiliki akun PayPal dan kartu kredit di dalamnya, orang yang anda beri status teman itu dapat menguras akun-akun itu.".
"Mereka menjadi versi eletronik dari anda. Mereka dapat mengubah semua kata sandi anda dan mulai menguras anda."
"Pesannya sederhana : Anda tak akan mengundang seorang asing ke dalam rumah hanya karena dia mengetuk pintu dan ingin melihat-lihat. Tapi, mengapa anda lakukan itu lewat Facebook ?
Selasa, 21 Desember 2010 00:02 WIB | Artikel | Spektrum | Dibaca 430 kali
(yud/A038/ART)
Baca selengkapnya...